Untuk menyelesaikan masalah ini, sekalian dalam rangka berobat ke dokter, mereka meminta vitamin peningkat nafsu makan. Amat bingung bagi saya sebagai dokter untuk menyampaikan bahwa sebenarnya bukan itu obat untuk membuat anak bisa makan dengan teratur.
Anakku yang berusia 5,5 tahun sudah sempat beberapa kali mengkonsumsi vitamin, akan tetapi jarang sekali dia bisa makan teratur tiga kali sehari. Paling hanya satu atau dua kali sehari. Bahkan bisa tidak mau makan seharian. Hal ini benar-benar berpengaruh buruk yang menyebabkan anak saya masuk ke berat badan kurang alias kurang energi protein (KEP). Hal yang membuat perasaan saya benar-benar tertekan karena saya seorang dokter yang seharusnya amat sangat mengerti bahwa asupan nutrisi yang cukup itu amat sangat penting.
Oleh karena itu, saya harus menyelesaikan masalah ini. Saya meneliti apa saja hal-hal yang membuat anak menolak makan. Ada beberapa hal yang dapatkan :
- Menu tidak sesuai dengan seleranya
- Anakku anak yang keras dan tidak suka dipaksa makan
- Aku kurang dekat dengan anakku karena kadang-kadang aku memarah-marahinya.
- Pembantuku juga tak sabaran membujuk anakku karena anaknya keras. Jika disuruh makan suka marah-marah.
- Suamiku juga kurang dekat dengan anakku dan susah membuatnya menurut
- Setelah diperiksa rontgen dan tes kulit, ternyata anakku terkena TBC. Setelah di terapi TBC, ada beberapa anak yang langsung meningkat pesat nafsu makan dan sekaligus berat badannya. Akan tetapi anakku tidak banyak berubah, tetap sulit makan tapi berat badannya bisa naik sedikit.
Acara makan merupakan tugas terberat harianku dibandingkan tugas mengurus rumah, menyuruh anak mandi, apalagi hanya sekedar kerja praktek atau kerja di kantor. stress karena takut membahayakan kesehatan anak.
Aku ternyata akhirnya bisa membuat anakku makan sekarang. Dan kuncinya hanya beberapa hal : mendengarkan, mendekatkan diri ke anak, membuat acara makan menyenangkan, kebebasan menentukan dan bertanggung jawab terhadap menu pilihan, pujian, dan acara akan bersama yang penuh kegembiraan dan kasih sayang.
Saya ingin menjelaskan lebih detil tentang hal ini, akan tetapi amat sangat sulit. Karena harus mengubah pola berpikir orang tua tentang pola asuh anak. Karena tanpa memahami dan menerapkan pola asuh anak yang benar, kunci-kunci di atas tak akan bisa dikerjakan sehingga kita akan mengalami masalah kesulitan makan anak yang berkepanjangan.
Mengubah pola asuh?? Iya, memang harus mengubah pola asuh. Pola asuh dari suka memarahi, menjadi suka mendengarkan. Hal ini akan membuat anak merasa nyaman dengan orang tuanya dan mau menurut. Pola asuh dengan pujian yang membuat anak terpacu, dan menghindari kata ejekan dan kata lain yang bersifat negatif. Bagaimana membuat acara makan yang menyenangkan kalau orang tua masih tak menyempatkan waktunya untuk melaksanakan kewajiban mengasuh anaknya dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Selain itu, pembantu juga harus berubah dan melaksanakan hal serupa. Jadi, pada anak saya ini sangat efektif untuk membuatnya mau makan hanya dalam dua minggu. Ini adalah salah satu jalan dari banyak teori tentang membuat anak mau makan.
Ummu haidar
http://parentingislami.wordpress.com
0 komentar:
Post a Comment