Tuesday, 21 August 2012

Cermati Perkembangan Psikologis Balita


Setiap anak mengalami perkembangan fisik dan mental, yang sama pentingnya. Anak yang memiliki perkembangan fisik yang sehat, maka akan mempengaruhi kesehatan mental atau psikologisnya. Seperti peribahasa mengatakan, bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Demikian pula sebaliknya, kondisi kesehatan fisik yang buruk pasti akan berdampak kurang baik bagi kesehatan psikologis anak.
Perkembangan psikologi anak berawal sejak mereka baru dilahirkan. Bayi yang baru lahir biasanya belum mengenal rasa takut dan preferensi untuk melakukan kontak dengan orang-orang. Penelitian membuktikan bahwa dalam beberapa bulan pertama kehidupannya, bayi hanya mengalami perasaan bahagia, sedih, dan marah. Sebuah senyum pertama bayi biasanya terjadi saat ia berusia antara 6-10 minggu. Senyum ini, dilihat dari ilmu psikologi anak, biasa disebut dengan senyum sosial karena umumnya terjadi saat interaksi sosial.

Pada usia sekitar 8-12 bulan, mereka mengalami perubahan psikologis yang cukup cepat, yaitu mulai merasakan takut pada segala ancaman, menyenangi keakraban dengan orang-orang, dan menunjukkan kecemasan ketika dipisahkan dari orang-orang terdekat atau didekati oleh orang asing. Tetapi, karena mereka belum sampai pada tahap mampu merasakan apalagi mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan orang lain, maka biasanya mereka memiliki sifat egosentris yang sangat besar.
Kapasitas untuk berempati dan memahami aturan sosial baru dimulai pada periode usia 2-5 tahun dan terus berkembang hingga dewasa. Pada usia 2-5 tahun, anak-anak mulai dapat mengembangkan suatu proses berpikir, walaupun buah dari proses berpikir tersebut seringkali tidak logis bagi orang-orang dewasa. Karakteristik psikologi anak pada tahap ini adalah mereka memiliki keyakinan bahwa segala benda yang ada merupakan makhluk hidup sama seperti dirinya. Contohnya, anak seringkali beranggapan bahwa mobil yang sedang tidak berjalan disebabkan benda tersebut sedang lelah atau sakit. Contoh lainnya, si kecil akan memberi hukuman berupa pukulan kepada sebuah perabot karena menganggapnya nakal sudah membuatnya tersandung.
Anak pada usia ini masih memiliki sifat egosentris, karena mereka hanya dapat mempertimbangkan dan mementingkan segala seuatu berdasarkan sudut pandang mereka sendiri. Tetapi pada usia ini pula, psikologi anak berkembang pesat. Secara berangsur-angsur, anak mulai mengalami penurunan egosentris apalagi bila didukung pola pengasuhan yang tepat.
Bunda, dalam hal ini, memiliki peran yang sangat besar dalam membantu perkembangan psikologis si kecil. Belajarlah untuk memahami, bersabar, dan selalu memberikan contoh yang baik, merupakan beberapa hal yang penting untuk Bunda ingat. Namun, jangan lupa untuk bisa bersikap tegas dalam menerapkan kedisiplinan agar mereka memiliki pondasi yang cukup kuat dalam proses pembentukan karakternya kelak.
Berikut beberapa tahap dalam perkembangan psikologis dan emosional anak anda yang bisa menjadi panduan bagi anda sebagai orangtua.

Usia 12 - 36 bulan

Kegiatan mendongeng atau membacakan cerita sebelum tidur untuk si kecil merupakan sebuah aktifitas yang tak hanya menyenangkan, namun juga dapat mengembangkan kemampuan membaca si kecil sejak dini. Kemampuan tersebut meliputi:
  • Bagaimana sebuah buku bekerja, dalam hal ini anda mengajarkan bahwa sebuah buku bisa baru akan bermakna setelah kita membukanya, dan membaca cerita didalamnyaMembaca dimulai dari kiri ke kanan
  • Buku bisa menceritakan sebuah kisah
  • Setiap cerita memiliki awal dan akhir
Setelah si kecil tahu manfaat dan cara kerja buku, anda bisa mulai mengajarkannya untuk menyukai aktifitas membaca buku, ditahap ini anda cukup mengejarkannya beberapa hal seperti:
  • Membacakannya buku dengan suara yang jelas dan keras
  • Biarkan si kecil bermain-main dengan bukunya, sehingga ia familiar dengan buku
  • Bacalah dalam waktu yang singkat, karena bagi anak-anak 10 menit membaca merupakan waktu yang lama
  • Ikuti cerita anda dengan pertanyaan seputar kisah yang ada dalam buku tersebut, untuk memancing interaksi antara anak anda dengan buku yang sedang dibaca
  • Jika si kecil tiba-tiba merebut buku yang sedang anda bacakan, biarkan ia melakukan hal tersebut, karena hal tersebut pertanda si kecil ingin bereksplorasi dengan bukunya.

Usia 18-36 bulan

Jika di bulan-bulan sebelumnya bayi anda sulit berpisah dari anda, maka memasuki tahun kedua si kecil mulai menyadari bahwa ia juga mahkluk indiviual. Mereka akan mulai melakukan sesuatu sendiri. Pada tahap ini berikan ruang pada anak anda untuk tumbuh. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:
  • Sediakan lebih banyak waktu bagi anak anda untuk melakukan lebih banyak hal sendiri, misalnya saat ia ingin mengembalikan mainannya sendiri ke kotaknya, saat ia ingin makan sendiri, membuka sepatu sendiri dan sebagainya.
  • Sertakan si kecil  dalam aktifias harian anda misalnya saat anda membersihkan rumah, anda bisa memberinya lap bersih dan sebagainya sehingga ia merasa telah turut serta bersih-bersih bersama anda.
  • Pada tahap ini adakalanya si kecil akan membuat anda jengkel, misalnya membuat makanannya berantakan saat mencoba makan sendiri, jika hal tersebut terjadi bersabarlah, bimbinglah ia untuk melatih kemandiariannya dengan benar dan jangan buat ia menyerah karena omelan anda.
  • Seringkali anda mengatakan "tidak" untuk melarang si kecil melakukan ini itu, jangan kaget jika di usia ini si kecil akan balik mengatakan "tidak" untuk setiap yang anda minta. Alangkah lebih baik jika sejak dini anda mulai memilih kata-kata yang tepat untuk mengatakan "tidak" pada si kecil.

Usia 18 - 24 bulan

Memasuki usia 18 bulan, si kecil sudah mulai bisa mengucapkan satu dua patah kata sederhana, bahkan anda akan merasa excited karena ternyata si kecil sudah mulai bisa anda ajak mengobrol. Meski demikian anda harus bersabar karena meski sudah mengenal beberapa kata, namun si kecil belum sepenuhnya mengerti maksud dari kata yang diucapkannya. Bimbinglah ia terus untuk mengembangkan kemampuan bicaranya dengan cara:
  • Jangan meneruskan kalimat yang seharusnya diselesaikan anak anda, karena hanya akan membuat anak anda frustasi.
  • Meski sudah mulai bisa berbicara, namun anda harus ingat, si kecil masih akan menggunakan tangisan saat lelah, lapar, atau sakit.
  • Beri kesempatan pada si kecil untuk berbicara, khususnya jika ada anak lain yang lebih tua di rumah anda.
  • Jadilah contoh pembicara yang baik untuk anak anda, karena pada usia ini anak anda sedang hobinya meniru apa yang dilihat dan didengarnya. Biasakan menggunakan kata-kata yang baik dan jelas dalam keseharian anda.

Usia 24 bulan

Memasuki usia 24 bulan anak anda mulai merasakan hubungan antara perasaan dan perbuatannya terhadap orang lain. Hal tersebut lah yang menjadi dasar interaksi si kecil dengan sesama yang nantinya membangun hubungan persahabatan. Sikap empati tersebut perlu dikembangkan oleh si kecil sejak dini dengan cara:
  • Saat anak anda sedang kesal atau sedih, biarkan ia merasakan dan mengahadapi perasaan tersebut, jangan coba menutupi perasaannya atau melarangnya mengungkapkan perasanannya. Dengan demikian anak akan belajar mengidentifikasi beragam perasaan yang dirasakannya.
  • Perhatikan emosi anda. Jangan malu mengakui jika anda sedang marah, sedih atau kecewa. Namun pastikan juga anda tidak over acting menghadapi perasaan tersebut sehingga membuat anak anda takut dan aneh dengan reaksi anda.

0 komentar: