Tuesday 14 August 2012

Pengaruh Pelukan Ibu Terhadap Daya Tahan Anak



Jangan remehkan pelukan. Pelukan bisa membawa banyak manfaat. Mulai dari manfaat psikologis sampai manfaat dalam membantu pembentukan daya tahan anak.

Pelukan membawa manfaat psikologis karena anak tahu bahwa ia berada dalam dekapan perlindungan dari seseorang yang mengasihinya.

Tapi, bagaimana pelukan ibu bisa membantu pembentukan daya tahan anak? Saat dipeluk, mikroorganisme yang ada di badan anak akan berpindah pada ibu. Daya tahan ibu akan mengenalinya sebagai benda asing dan segera membentuk antibodi spesifik untuk melawannya. Mengingat antibodi akan ikut bersama ASI, antibodi spesifik ini pun akan juga diteruskan kepada si buah hati. Dengan demikian, si buah hati akan mempunyai senjata terhadap mikroorganisme yang mengenainya.

Perkembangan Anak Usia Dini


Sangatlah tidak bisa dipisahkan mengenai perkembangan dan pertumbuhan anak saat lahir. Perkembangan motorik dan fisik anak sangatlah berhubungan dengan pertumbuhan psikis anak. Oleh karena itu psikologli perkembangan anak usia dini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Anak akan mengalami suatu periode yang dinamakan sebagai masa keemasan anak saat usia dini dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Laju perkembangan dan pertumbuhan anak mempengaruhi masa keemasan dari masing-masing anak itu sendiri. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang sangat drastis di mulai dari pekembangan berpikiri, perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0-8 tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode selanjutnya. Saat perkembangan anak khususnya saat perkembangan dini, orang tua harus betul menjadikannya sebagai perhatian khusus, karena hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa yang akan datang. Guna mendukung hal tersebut berikut adalah beberapa hal yang harus di perhatikan orang tua mengenai perkembangan anaknya

2AM - I CAN'T LET YOU GO EVEN IF I DIE

2AM - I CAN'T LET YOU GO EVEN IF I DIE

Mitos #1 - Sebagian Besar Orang Hanya Menggunakan 10% Kekuatan Otak Mereka

Mitos ini memang telah menyebar luas, bahkan di kalangan mahasiswa Psikologi dan orang-orang berpendidikan tinggi. Dalam suatu penelitian ketika ditanya, "menurut Anda berapa persen kemampuan otak yang digunakan oleh sebagian besar orang?" Sepertiga mahasiswa jurusan psikologi menjawab10% (Higbee dan Clay, 1998). Lima puluh sembilan persen sampel yang terdiri dari orang-orang yang berpendidikan tinggi di Brazil juga percaya bahwa manusia hanya menggunakan 10% otak mereka (Herculano-Houzel, 2002). Hal yang luar biasa, survey yang sama memngungkapkan bahwa 6% pakar ilmu syaraf menyetujui hal ini!

Psikolog Amatiran


Ahli teori kepribadian, George Kelly (1995), mengatakan bahwa kita semua adalah ahli ilmu jiwa amatiran. Kita terus berusaha memahami hal yang membuat teman, keluarga, dan orang asing termotivasi, dan kita berusaha keras memahami alasan mereka melakukan sesuatu. selain itu psikologi adalah bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. psikologi ada di sekeliling kita, baik dalam hubungan percintaan, pertemanan, kehilangan ingatan, ledakan emosi, masalah tidur, hasil tes atau penyesuaian diri dengan masalah. Sebagian besar otak manusia berkembang untuk memahami dunia di sekelilingnya, bukan untuk memahami dirinya sendiri, dilema yang oleh penulis ilmiah, Jacob Bronowski (1966), disebut "refleksivitas". Parahnya lagi, kita sering memberikan penjelasan yang kedengarannya masuk akal, tetapi salah atas perilaku kita terhadap fakta tersebut. Akibatnya, kita bisa meyakinkan diri sendiri bahwa kita memahami penyebab perilaku kita meskipun sebenarnya tidak.
Jadi, hati-hati terhadap mitos-mitos psikologi yang sudah banyak diyakini oleh sebagian besar masyarakat ^^